Rabu, 05 Desember 2007

Bahaya Aids

Sosialisasi Bahaya AIDS Lewat Panggung Hiburan INDRAMAYU
Untuk memberikan pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS di kalangan generasi muda Indramayu, Yayasan Pelita Ilmu Jl. Letjen Sutejo Indramayu, Sabtu (24/5) malam menggelar Festival Band Peduli AIDS.
Kegiatan yang digelar di halaman parkir Stadion Tridaya ini, cukup mendapat perhatian kalangan muda maupun pelajar. Ribuan pelajar yang nongkrong malam "mingguan" menikmati kepiawaian 10 group band lokal sekaligus memperoleh tips dan pesan kesehatan yang digelar secara interaktif disela-sela hiburan.
Menurut Koordinator Yayasan Pelita Ilmu Indramayu, Aminatu Rofiah, kegiatan ini merupakan agenda Yayasan Pelita Ilmu dalam memberikan informasi tentang bahaya HIV/AIDS bagi kalangan generasi muda dan pelajar agar mereka dapat memahami dan mewaspadai ancaman "penyakit maut" ini.
Kita sengaja melakukan pola penyebaran informasi dengan bentuk sajian hiburan dan kita secara pelan menyampaikan beberapa pesan kesehatan tentang bahaya HIV/AIDS serta Narkoba, sehingga mereka tertarik dulu datang dan kemudian mereka mendengarkan" ujarnya. Interaktif sosial bahaya narkoba dan HIV/AIDS, jelas Aminatu Rofiah, juga dilakukan dengan mendatangi SLTP dan SMU yang ada di Indramayu. Kegiatan inipun dilakukan juga bagi kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan bantuanDinsosnaker setempat.
"Kita terus berupaya agar masyarakat khususnya kelompok rentan tertular HIV/AIDS seperti PSK dan kelompok pemuda dan pelajar yang secara karakter masing-masing sangat rentan tergoda dengan berbagai hal yang baru dan terkesan bergengsi seperti narkoba. Padahal narkoba adalah jembatan "kehancuran" untuk mudah tertular HIV/AIDS" ujarnya.
Yayasan Pelita Ilmu (YPI) kini memiliki puluhan sukarelawan yang membantu melakukan berbagai bentuk kemanusiaan khususnya dalam penyebaran informasi tentang bahaya narkoba dan pencegahan penyakit HIV/AIDS bagi masyarakat. Bahkan dari sekian puluh sukarelawan yang ada, diakui Aminatu Rofiah, ada tiga orang merupakan penderita HIV/AIDS. "Kita sangat terharu atas keinginan dari mereka. Selama ini diakui penderita HIV/AIDS (Odha) memperoleh diskriminasi masyarakat. Bahkan bila terlalu terbuka bisa saja mereka akhirnya diasingkan. Kita rangkul mereka untuk bisa berkiprah termasukketerlibatannya dalam kampanye bahaya AIDS dan Narkoba seperti ini", ujarnyaSampai saat ini, penderita HIV/AIDS masih merupakan kelompok masyarakat yangdikucilkan dari komunitas kita. Hal ini disebabkan tidak dipahaminya olehmasyarakat tentang apa itu AIDS dan bagaiamana saja penularannya. Padahalakalau masyarakat sudah paham maka mereka tidak terlalu berlebihan menyikapimasalah ini.
Lebih lanjut Aminatu menjelaskan, penularan virus HIV (Immunodeficiency Virus) berpindah melalui cairan tubuh penderita seperti darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu, seseorang dapat tertular HIV akibat hubungan seks dengan pasangan yang positif HIV dan tanpa pelindung (kondom). Penularan juga juga bisa melalui, alat suntik/ tindik/ tato yang bekas dipakai orang yang positif HIV, "HIV tidak menular hanya karena berjabat tangan, minum dan makan bersama bahkan tukar menukar baju. Jadi sebenarnya perlakuan terhadap Odha jelas jangan terlalu berlebihan," Aminatu.
Pada Festival Band Peduli AIDS di Indramayu ini, Yayasan Pelita Ilmu (YPI) juga membagi-bagikan brosur tentang informasi bahaya HIV/AIDS dan Narkoba dan membuka konsultasi melalui Pos Desa (YPI) peduli Tlp. (0234) 272470 disamping dapat berkonsultasi langsung disekretariat Jl. Letjen Sutejo Indramayu . (Ic/job)
sumber: Berita di "Mingguan MITRA DIALOG" Indramayu

Tidak ada komentar: